JEPARA – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jepara gelar apel 5.000 Kader dan Kemah Bakti dalam rangka memperkuat patriotisme dan konsolidasi. Kegiatan berlangsung di Desa Watuaji Kecamatan Keling, Sabtu-Minggu (03-04/05/2025).
Apel 5.000 Kader dan Kemah Bakti ini, dihadiri Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Fitroh Rohcahyanto, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang diwakili Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah Chaerudin, Bupati dan Wakil Bupati Jepara Witiarso (Mas Wiwit) Utomo dan Muhammad Ibnu Hajar (Gus Hajar). Hadir juga Ketua DPRD Jepara Junarso, Pj. Sekda Ary Bachtiar, Forkompincam Keling, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Addin Jauharuddin, serta tamu undangan.
Selain itu dihadiri Pengurus Wilayah (PW Ansor) Jawa Tengah, serta Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kabupaten Jepara, Pimpinan Anak Cabang (PAC GP) Ansor Se-kabupaten Jepara dan Pimpinam Ranting (PR GP) Ansor Se-kabupaten Jepara.
Mas Wiwit menegaskan, kegiatan Kemah Bakti II Ansor-Banser menjadikan keakraban dan sinergi antara masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jepara. Bersatu padu dalam moment ini, tidak memandang dari mana kita berasal.
“Hari ini kita bisa bersilaturahmi, tanpa memandang asal kita dari mana. Yang terpenting tetap jaga kekompakan dan cinta NKRI,”uc apnya.
Wawasan kebangsaan harus terus digelorakan, di usianya ke-91 tahun. Sehingga tercermin sikap menjaga keutuhan NKRI.
Mas Wiwit mengapresiasi kader Ansor-Banser yang menjadi garda terdepan untuk mempertahankan nusa dan bangsa.Terlebih adanya radikalisme yang bisa membuat kita terpecah belah.
“Semangat panjenengan semua tidak pernah padam. Semoga Ansor-Banser semakin maju, inovatif, dan bermanfaat untuk masyarakat Jepara,”terangnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang diwakili Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah Chaerudin dalam sambutannya menyampaikan, Ansor bukan hanya organisasi kepemudaan, tetapi juga penggerak perubahan. Ditengah tantangan zaman yang semakin kompleks, radikalisme, krisis moral, perpecahan sosial, Ansor hadir membangun kader yang militan dan tetap santun.
Kader Ansor harus berjiwa tangguh dan berempati. Jumlah yang begitu besar 8-10 juta kader se-Indonesia, berani menguasai medsos dan menghembuskan narasi-narasi positif bagi generasi muda.
“Kader Ansor selain tangguh, harus bermedsos dengan bijak demi menjadi benteng aqidah, budaya, dan bangsa,”tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Addin Jauharuddin menyebut, selain terkenal dengan ukirannya, Jepara terkenal dengan tiga tokoh perempuan. Artinya Ansor adalah penolong masyarakat.
Kehadiran Ansor dimanapun betul-betul dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Selain itu juga, Banser Ansor sebagai penopang yang selalu siap setiap saat diperlukan.
“Tugas kita selain di agama, tolonglah saudara-saudara kita tanpa membedakan suku, agama, ras, dan budaya. Pratiotisme harus terus dikobarkan semangat juangnya. Hadirnya Ansor sebagai obat penawar, setiap dibutuhkan masyarakat,”jelasnya.
KPK RI) Fitroh Rohcahyanto memberi semangat Ansor-Banser dengan turun dari panggung untuk menyapa peserta Kemah Bakti. Banser Jepara dengan tagline IDOLA (Integritas, Dedikasi, Obyektik, Loyalitas, Adil), harus mampu menggerakkan perekonomian dari tingkat bawah.
“Semoga kita menjaga karakter tersebut. Dalam melayani masyarakat, kita harus gerak cepat dan totalitas, berguna untuk warga dan juga bangsa,”pungkasnya. (Diskominfo Jepara/STY)